Jumat, 19 April 2013

Operasi Ketiga

Tepat tiga bulan setelah kejadian, luka pada kaki saya sudah mulai menutup. Daging yang awalnya terkoyak sudah memenuhi rongga yang ada sebelumnya dan membalut tulang yang dulunya terlihat. Dengan eksternal fiksasi yang masih terpasang, sakit pada kaki saya sudah jauh berkurang dari pada sebelum-sebelumnya.

Dengan kondisi seperti itu, dokter pun memberanikan diri untuk maju ke tahap berikutnya yaitu cangkok tulang atau bone graft. Diawali dengan melihat hasil rontgen, dokter melihat bahwa pertumbuhan tulang saya masih minimal sehingga diputuskan untuk dilakukan bone graft. Bone graft ini harus dilakukan melalui proses operasi. Persetujuan operasi diberikan. Jadilah operasi ini adalah operasi ketiga saya.

Operasi bone graft adalah tindakan pengambilan sumsum tulang dari daerah donor ke daerah yang tulangnya patah. Dalam kasus saya, dokter merencanakan mengambil sumsum tulang dari daerah pinggul kanan. Sumsum tulang yang diambil akan dipindahkan ke bagian tulang yang mengalami patah. Selain dari sumsum tulang tersebut, dokter juga merencanakan untuk melakukan bone graft dengan menggunakan protein sintesis karena takutnya sumsum tulang pinggul saya tidak cukup untuk didonorkan. Dengan operasi bone graft tersebut, diharapkan pertumbuhan tulang yang patah akan menjadi lebih cepat.

Jadwal operasi ditetapkan pada hari Rabu tanggal 27 Maret 2013. Sebagai persiapan, saya sudah harus masuk rawat inap mulai hari Selasanya. Kali ini, saya lebih siap operasi karena mungkin sudah ketigakalinya. Jadi rasanya ya paling gitu-gitu aja. Suntik bius di punggung, kaki lalu mati rasa, dokter mengoperasi, saya tertidur pulas. :)

Pada operasi ketiga ini saya sudah sedikit mahir menggunakan tongkat. Rekor jalan terjauh pun tercipta, yaitu dari poliklinik ke ruang rawat inap, sekitar 500 meter. Tetapi, memang berbeda dari jalan normal, peluh keringat bercucuran dari wajah saya.

Malamnya sengaja saya tidur larut malam dengan tujuan agar pada saat operasi saya akan tertidur karena ngantuk. Maklum waktu 3 jam tidak melakukan sesuatu adalah hal yang membosankan. Jadi memang harus digunakan untuk tidur.

Operasi pun dilakukan. Saya masuk ruang operasi pukul 11.30, lebih cepat dari yang dijadwalkan semula. Prosedurnya sama seperti operasi-operasi sebelumnya. Setelah disuntik bius, mulai terasa getaran-getaran aneh pada tubuh saya. Kemudian, ada goncangan kecil pada pinggul saya yang ternyata pinggul saya sedang di palu untuk diambil sumsumnya. Kaget juga, langsung pake palu.

Lalu tertidur.

Terbangun. Selesai sudah 3 jam saya tertidur. Saya mendengar dokter sayup-sayup mengatakan bahwa antenanya sudah dipotong jadi sudah rendah. Dokter juga menjelaskan kalau ternyata bone graftnya tidak memakai protein sintesis, cukup pakai sumsum tulang dari pinggul karena tersedia cukup banyak.

Operasi ketiga selesai. Alhamdulillah.

6 komentar:

  1. Mas saya mau tanya, apakah setelah operasi bone graft ada efek samping terhadap tulang pinggul? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo efek tulangnya tidak ada.. karena tulang pada pinggul bisa terisi lagi..
      yg paling terasa efeknya adalah kalo bersin sakit banget pinggulnya.. sekitar 2 minggu sakitnya.. jadi harus tahan bersin ato pegang pinggulnya kalo bersin..

      Hapus
  2. Makasih infonya gan, rencana soalnya saya juga mau bone graft untuk lengan kiri saya

    BalasHapus
  3. Saya habis bonegraf..sakit banget pinggul saya

    BalasHapus
  4. Saya operasi cangkok tulang untuk tulang penyanggah.yang mau diambil tulang kaki...untuk saya yg berumur 51apakah tidak beresiko.

    BalasHapus
  5. Sama pak saya juga 51..ibu2 bone graf donor diambil dari bawah lutut untuk ditempel di tungkai bawah kiri..nyeri2 saja biasa kalo dengkul ditekuk.jadi sementara nekuknya pelan2

    BalasHapus