Kamis, 21 Februari 2013

Debridement

Tanggal 9 Januari 2013, setelah berhari-hari dipantau dan diobervasi, dokter memutuskan untuk melakukan operasi terhadap kaki kanan saya. Ini operasi kedua saya akibat kecelakaan yang menimpa saya. Tujuan dari operasi ini adalah mengangkat kulit-kulit dan jaringan yang mati yang menghalangi pertumbuhan jaringan kembali. Jaringan mati tersebut bisa disebabkan karena benturan yang sangat kencang. Wajar saja, yang menghantam kaki kanan saya ini adalah sebuah metromini yang melaju kencang. Operasi ini disebut juga debridement.

Luka yang mati pada kaki saya cukup lebar. Karena sudah mati, maka warnanya tidak lagi cerah melainkan menghitam. Kalau di luka kecil biasanya kalau sudah kering akan menghitam, nah tampilannya luka kering itu sama dengan tampilan lukka saya yang mati. Luka hitam itu adalah ciri jaringan mati sebenarnya, jadi harus disisihkan agar tidak mengganggu pemulihan jaringan seutuhnya.

Dokter memutuskan agar saya dioperasi pada malam hari, setelah memastikan bahwa luka saya memang sudah mati sebagian. Meski sebagian lainnya masih ada yang hidup, tapi dari segi penampilan kurang terlihat bagus. Diharapkan dengan debridement ini luka saya bisa segera pulih dan kembali menutup seluruhnya.

Operasi debridement dijadwalkan pada pukul 14.00. Setelah sarapan pagi, saya diharuskan untuk berpuasa, biasanya selang 6 jam sebelum dilakukannya operasi. Saya berharap operasi ini berjalan lancar dan luka saya bisa segera pulih. Pengalaman operasi yang pertama membuat saya sudah tidak canggung menghadapi operasi ini. Dan kondisi saya tidak separah operasi yang pertama sehingga lebih tenang.

Saat waktunya, saya dijemput oleh suster dan menggunakan tempat tidur dorong saya dipindahkan ke ruang operasi. Di ruang bedah sentral ruah sakit tersebut, saya masih menunggu giliran untuk dilakukan operasi. Cukup lama saya menunggu karena dokternya belum datang. Suhu di ruang tunggu tersebut sangat dingin ditambah saya dalam kondisi lapar, lengkap sudah dinginnya.

Akhirnya setelah menunggu cukup lama, saya masuk ke ruang operasi. Saya pun diinfus, dipasang oksigen, dan pemantau tekanan darah. Kemudian, dilakukan pembiusan spinal dengan penyuntikkan pada tulang belakang. Sedikit demi sedikit kaki saya terasa kesemutan, dan akhirnya tidak bisa digerakkan sama sekali. Pertama kali tim operasi melihat luka kaki saya, mereka langsung berujar "heeh, mau diapain luka begini?", langsung saya ditanya sebabnya, ditabrak metromini jawab saya. Saya yakin mereka langsung mengerti kenapa lukanya separah itu.

Sebenarnya saya ingin tidur di ruangan ini. Tapi apa daya, dinginnya ruangan membuat saya tidak dapat terlelap. Dan akhirnya saya hanya terbengong-bengong saja sambil berdoa kepada Allah sampai selesai operasi. Terlintas di pikiran juga, betapa stressnya orang-orang di ruang operasi ini. Bukan kenapa-kenapa, berapa operasi yang harus mereka lakukan setiap harinya, dengan taruhannya sampai nyawa seseorang. Terlihat orang-orang di ruang operasi ini lebih santai orangnya, ceplas-ceplos, apa adanya, suka bercanda. Kata mereka, biar ga stress. Bahkan di operasi yang pertama, untuk menghilangkan penat, sambil operasi, orang-orang tersebut mendengarkan radio musik yang disetel di ruangan operasi.

Operasi selesai sekitar pukul 17.00. Sekitar 3 jam saya dilakukan operasi. Alhamdulillah operasi berjalan lancar.

Lusa kemudai saya melihat hasil operasi tersebut saat perawat mengganti perban. Sakitnya terasa saat perawat mengangkat perbannya. Luka saya terlihat lebih panjang, lebih dalam, dan merah. Tidak terlihat lagi jaringan yang mati. Semoga saja luka tersebut bisa segera menutup. Aamiin.


1 komentar:

  1. Emperor Casino | Shootercasino.com
    Play Slots at Emperor Casino | Join 100% up to €200 + €200 온카지노 deposit bonus ✓ Play for real 제왕 카지노 with our wide variety of games 바카라 for free!

    BalasHapus